Belajar Bisnis Online Dari Nol Hingga Mahir – 3 Langkah Utama
Bagaimana cara belajar bisnis online? Apakah cukup bisa posting di media sosial sudah cukup untuk bisnis online? Jawabannya tergantung. Ada orang yang dengan posting saja sudah menghasilkan, tetapi ada juga yang tidak. Apa yang membedakan?
Ada dua tipe orang, yang pertama meremehkan bisnis online, katanya cukup posting saja. Sementara ada orang yang menganggap bisnis online adalah sesuatu yang sangat sulit. Kedua pendapat ini terlalu ekstrim.
Sebenarnya tidak semudah itu, tetapi tidak sesulit itu. Yang pasti akan membutuhkan usaha dan kerja keras. Prinsip bisnis itu adalah kita akan mendapatkan uang berbanding lurus dengan nilai atau manfaat yang kita berikan. Jika mau uang banyak, maka Anda harus berusaha keras memberikan value sebanyak mungkin.
Inti belajar bisnis online adalah bagaimana memberikan value sebesar mungkin dan ke sebanyak mungkin orang.
Apa Itu Bisnis Online?
Kita akan salah belajar bisnis online jika kita tidak memahami apa itu bisnis online. Bisnis online itu bukan sekedar posting di media sosial atau jualan di group WA. Bukan postang posting saja. Bisnis online tentu lebih dari itu.
Bisnis online terdiri dari 2 kata = bisnis + online.
Saat kita posting, mengirim WA, mengirim email, membuat video, membuat website, dan sebagainya, kita baru dalam tahapan online. Ya, baru meng-ongline-kan materi promosi Anda. Tapi belum bisnis.
Bisnis itu apa? Apa bedanya jualan? Jualan adalah bagian dari bisnis. Lengkapnya bisnis itu adalah jualan atau pemasaran yang menggunakan sistem dan sumber daya. Yang dimaksud sumber daya bisa manusia juga aset, baik aset fisik maupun aset digital. Kita akan bahas lebih lengkap dibawah.
Saat Anda posting konten dengan maksud menjual, Anda sudah masuk ke tahapan jualan online. Anda bangun sistem dan sumber daya sedemikian hingga bisnis Anda bisa membesar dan berjalan dengan baik. Inilah Anda masuk ke bisnis online.
Langkah Pertama Belajar Bisnis Online Adalah Belajar Online (Lewati Jika Sudah Bisa)
Yang namanya bisnis online, maka harus bisa online. Apa yang harus online? Minimal materi pemasaran Anda atau media atau konten. Konten bisa berupa tulisan, gambar, video, dan audio.
Apakah produk dan jasa harus online? Tergantung. Jika produk dan jasa Anda berupa produk digital seperti ebook, software, dan sebagainya, tentu harus online. Atau jasa seperti jasa email marketing, tentu harus online. Tapi kalau jasa fisik ya tetap offline.
Belajar Menggunakan Platform
Online itu artinya konten Anda bisa diakses oleh semua orang melalui jaringan internet. Membuat website, posting di media sosial, mengirim email, mengirim WA, membuat status, dan sebagainya adalah cara kita mengonlinekan materi pemasaran kita. Itu disebut platform (panggung untuk konten kita).
Langkah pertama Anda harus belajar ini. Ya ini masalah teknis. Bisa dipelajari. Tidak harus semua, pilih saja mana yang Anda sukai. Media sosial banyak pilihan, silahkan pilih. Anda juga bisa membuat website, membuat channel youtube, dan sebagainya.
Belajar Membuat Konten
Apa yang dionlinekan? Tentu saja konten. Disini Anda akan otomatis harus belajar membuat konten, karena hanya konten yang bisa online.
Apa yang perlu Anda pelajari:
- Belajar menulis, minimal tulisan pendek. Ini penting. Bisa panjang sangat bagus.
- Belajar membuat gambar, dengan photo dan software pengeditan. Ini mudah, bisa menggunakan HP untuk photo dan banyak software pengeditan gambar yang mudah digunakan.
- Belajar membuat video. Bisa dengan merekam menggunakan kamera atau HP bisa juga menggunakan software pengedikan video.
- Belajar membuat audio. Ini juga bisa dengan HP atau memasang mic di komputer atau laptop. Bisanya laptop sudah dengan mic, tapi kualitasnya kurang bagus (tergantung laptopnya).
Dan saat artikel ini ditulis, sudah zamannya AI. Anda juga mungkin perlu belajar AI untuk memudahkan Anda membuat konten baik tulisan, visual (gambar), audio, dan video.
Langkah Kedua Belajar Pemasaran, Branding, dan Penjualan
Kemampuan teknis diatas sangat penting untuk Anda miliki, tetapi tidak akan berguna jika asal posting. Setiap posting Anda harus memiliki tujuan, yaitu pemasaran, branding, dan menjual. Minimal salah satunya.
Dari konsep yang dijelaskan pakar pemasaran Hermawan Kertajaya, branding dan penjualan itu bagian dari pemasaran. Namun banyak ahli lain yang memisahkannya. Branding dan penjualan berdiri masing-masing.
Terlepas terpisah atau tidak, yang pasti ketiganya saling terkait dan saling menguatkan.
Bagi Anda yang sudah berbisnis sebelumnya dan sudah memahami pemasaran, maka Anda tinggal terapkan strategi, taktik, branding, dan penjualan Anda secara online. Tapi, bagi Anda yang belum memahami pemasaran, Anda perlu belajar pemasaran.
Belajar Pemasaran
OK, karena branding dan penjualan akan dibahas pada sub bab lain, kita akan fokus membahas strategi dan taktik pemasaran.
Strategi Pemasaran
Pak Hermawan menjelaskan strategi itu dengan STP (segmentasi, targeting, dan positioning).
Segmentasi adalah cara kita melihat pasar. Misalnya pasar di kalangan pemuda atau dewasa. Pasar wanita atau pria. Pasar orang berduit atau miskin. Dan sebagainya. Setiap produk atau bisnis bisa memiliki segmentasi yang berbeda. Ini menuntut kejelian kita melihat pasar.
Misalnya Anda menjual obat herbal kesehatan wanita. Anda bisa melihat pasar pria dan wanita. Tapi bisa juga melihat pasar dengan cara lain, apakah wanita ekonomi bawah, menengah, atau atas?
Setelah kita segmentasi, langkah selanjutnya adalah targeting. Kita mau menjual ke siapa? Kemudian kita arahkan usaha dan sumber daya kita ke target tersebut.
Dan yang ketiga adalah positioning, yaitu memposisikan produk atau jasa kita adalah solusi terbaik bagi target pasar.
Saat kita membuat konten kita perlu membuat konten yang diarahkan ke target pasar sambil menyampaikan positioning kita. Sekarang sudah jelas, bahwa konten yang kita buat bukan asal, tetapi ada unsur targeting dan positioning dalam konten kita.
Taktik Pemasaran
Lalu apa itu taktik pemasaran? Taktik pemasaran sederhanya adalah cara cerdas kita menyampaikan pesan kita. Ini berkaitan dengan promosi dan distribusi. Pak Hermawan memasukan penjualan di bagian taktik. Intinya, taktik pemasaran adalah cara menyampaikan pesan dan cara mempermudah penjualan.
SEO, Blogging, Email Marketing, Social Media Marketing, dan periklanan adalah bagian dari taktik. Tentu ini juga wajib dipelajari. Minimal salah satunya.
Belajar Branding
Konten yang kita buat juga bisa sekaligus melakukan tugas branding. Apa itu branding? Sederhananya agar kita dikenal dan diingat secara positif oleh pasar kita. Supaya kita dikenali dan diingat tentu harus ada nama.
Nama itu bisa nama kita sendiri jika kita ingin membranding diri kita (personal branding) atau merk produk kita. Agar dikenal dan diingat secara positif maka kita harus mengaitkan nama kita dengan positioning kita.
Jadi branding itu adalah bagaimana agar nama kita dikenali dan diingat secara positif melalui berbagai pesan yang kita sampaikan melalui konten di berbagai platform.
Belajar Menjual
Banyak pemula setiap membuat konten isinya adalah jualan. Tidak salah, tetapi kita sudah mengetahui bahwa tugas konten bukan hanya untuk jualan, tetapi juga untuk pemasaran dan branding. Apakah bisa dilakukan sekaligus? Boleh saja, jika memungkinkan.
OK, mungkin dalam kesempatan lain kita akan belajar tentang content marketing, yaitu bagaimana menggunakan content untuk menerapkan pemasaran, termasuk branding dan menjual. Jika dibahas akan panjang juga. Sekarang kita pahami dulu gambaran besarnya.
Apa itu menjual? Sederhanya menjual itu mengajak orang membeli produk dan jasa kita. Ini bisa dilakukan dengan tulisan, gambar, audio, dan video.
Untuk sebagian produk, kita cukup memperlihatkan gambar atau video produk, itu sudah cukup. Tapi ada sesuatu dibaliknya. Yaitu persuasi dan psikologi manusia. Belajar menjual pada dasarnya belajar persuasi dan psikologi manusia.
Belajar Psikologi Penjualan
Kabar baiknya Anda tidak harus menjadi sarjana psikologi (bagus jika bisa), kita bisa mulai dengan dasarnya dan mulai mencoba menerapkannya dalam konten kita.
Prinsip Dasar Psikologi untuk Penjualan:
- Timbal Balik: Berikan sesuatu gratis untuk meningkatkan kemungkinan pembelian.
- Kelangkaan: Tekankan ketersediaan terbatas untuk menciptakan rasa urgensi.
- Bukti Sosial: Tampilkan testimoni, ulasan, atau influencer untuk meningkatkan kredibilitas.
- Otoritas: Tampilkan diri sebagai ahli di bidang Anda.
- Suka: Bangun hubungan dan tunjukkan minat pada prospek.
- Kelangkaan: Tekankan ketersediaan terbatas untuk menciptakan rasa urgensi.
- Urgensi: Tawarkan diskon atau tekankan produk akan segera habis.
- Kecocokan: Sesuaikan diri dengan prospek dalam gaya berbicara, berpakaian, dan nilai-nilai.
- Rasa Bersalah: Tunjukkan bagaimana produk/layanan membantu menyelesaikan masalah.
- Emosi: Tarik emosi prospek seperti rasa takut, keserakahan, atau cinta.
Terapkan minimal 1 – 3 prinsip ini dalam konten Anda. Jika konten Anda panjang seperti Landing Page atau Video Sales Letter, Anda bisa memasukan lebih banyak prinsip. Jangan lupa yang namanya mengajak, ada unsur perintah bertindak, baik secara terang-terangan, secara halus, atau bahkan terselubung.
Belajar Copywriting
Copywriting itu adalah proses menulis yang menghasilkan tulisan yang menjual. Termasuk di dalamnya prinsip-prinsip psikologi penjualan. Selain menampilkan penjelasan, manfaat, dan keunggulan produk.
Definisi menjual tidak harus selalu transaksi jual beli. Kita juga bisa menjual agar orang klik. Di konten pendek, mungkin kita tidak bisa menjelaskan panjang lebar. Maka kita membuat landing page dengan penjelasan lengkap. Konten pendek, dengan copywritingnya, bertugas mengarahkan orang ke landing page.
Langkah Ketiga: Belajar Bisnis
Bisnis online itu intinya adalah ada di kata bisnis. Hanya saja di-online-kan. Bagi Anda yang sebelumnya sudah berbisnis dan sekarang sedang berusaha mengonlinekan, artinya bahasan ini bukan untuk Anda.
Tapi banyak orang yang belajar bisnis online benar-benar dari nol, belum paham bisnis dan juga belum pahan online. Atau ada yang baru bisa online saja, maka kita perlu belajar bisnis.
Apa itu bisnis?
Kata Peter Drucker, bisnis itu hanya 2 fungsi yaitu marketing dan inovasi. Intinya adalah memberikan nilai. Inovasi tujuannya untuk menciptakan nilai bagi masyarakat, marketing adalah cara menyampaikan nilai ke sebanyak mungkin orang.
Bagaimana agar kita bisa memberikan nilai ke sebanyak mungkin orang dan berlangsung terus-menerus? Disinilah perlunya manajemen dan sistem. Kita juga akan membutuhkan sumber daya, baik itu aset fisik, aset non fisik, manusia, bangunan, dan sebagainya.
Produk dan jasa adalah media memberikan nilai. Bagi penjual mie bakso, bukan menjual mie dan bakso, tetapi menjual rasa kenyang dan kesegaran. Anda mungkin perlu gerobak dan orang yang menjajakannya.
Inilah bisnis. Biasanya bisnis itu ada sistem dan team. Tentu ada sumber daya lain berupa aset. Kita harus mengelola team dan aset dengan baik. Kita pun perlu menjalankan penciptaan nilai sebaik mungkin dan memberikan keuntungan sebesar mungkin. Ini akan membutuhkan sistem.
Jadi intinya belajar bisnis adalah belajar:
- Mengidentifikasikan sumber daya apa saja yang dibutuhkan.
- Mendapatkan atau membangun aset yang dibutuhkan.
- Mengelola sumber daya dan aset. Termasuk SDM dan keuangan.
- Membangun sistem akan berjalan dengan baik.
- Dan sebagai pebisnis Anda adalah seorang Leader dan Manager.
Tentu skala bisnis akan berbeda. Bagi yang barus mulai, masih sendiri, tidak masalah. Kelola yang ada dengan baik, buat sistem kerja Anda, dan jadilah leader dan manager bagi Anda sendiri. Kembangkan sesuai dengan perkembangan bisnis Anda. Anda tidak akan bisa mengelola bisnis besar jika saat kecil pun tidak bisa Anda kelola dengan baik.
Penutup
Bisnis online adalah sebuah kemampuan: ilmu dan keterampilan. Semuanya bisa dipelajari. Artinya semua bisa bisnis online. Kemampuan bisnis online adalah kombinasi dari berbagai kemampuan kecil: online, pemasaran, dan bisnis.
Anda mungkin akan membutuhkan skill yang khusus untuk bisnis Anda. Jadi setiap bisnis akan membutuhkan skill yang berbeda.
Belajarnya secara multidimensi. Bisnis online akan jalan dengan baik setelah Anda mampu melakukan berbagai hal. Jadi pelajari dulu sedikit demi sedikit, tetapi semua aspek dipelajari. Jangan terjebak disatu aspek saja. Misalnya saya punya teman yang setahun lebih hanya untuk belajar membuat website. Bisnisnya nggak jalan-jalan.
Mulai dengan kemampuan minimum dari setiap aspek. Misalnya kemampuan minimum posting, kemampuan minimum membuat konten, kemampuan minimum pemasaran, kemampuan minimum bisnis. Dengan ini, bisnis bisa mulai jalan dan mulai menghasilkan.
Lebih baik semua bisa meski tidak mahir, dari pada mahir dari satu aspek saja. Kecuali Anda mau jadi freelancer atau spesialis. Tapi untuk bisnis, mulai dengan generalis.
Tentu saja dalam perjalanan Anda bisa terus meningkatkan kemampuan setiap aspeknya. Selalu alokasikan waktu setiap hari untuk belajar, meski penghasilan Anda sudah besar. Apalagi jika masih kecil.
Anda bisa mulai membangun berbagai keterampilan menggunakan panduan disini.